1. Apa Itu Akurasi?
Dalam industri, pengelolaan energi, dan kontrol kualitas, akurasi adalah seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Biasanya ditampilkan dalam persen, seperti "±1%", artinya hasil pengukuran berada dalam 1% lebih atau kurang dari nilai sebenarnya.
Penting dipahami, tidak ada alat yang 100% bebas dari kesalahan. Jika kita mengharuskan semua produk tanpa kesalahan:
- Hampir semua produk dianggap cacat
- Efisiensi produksi turun
- Biaya meningkat dan boros
Oleh karena itu, produk dirancang dengan batas toleransi, selama hasil dalam batas ini, produk dianggap baik dan berfungsi normal.
2. Perbedaan Akurasi Pengukuran dan Repeatability
Spesifikasi alat ukur seperti flowmeter sering mencantumkan "repeatability". Ini berbeda dengan akurasi pengukuran yang sudah dijelaskan sebelumnya.
|
Repeatability |
Akurasi Pengukuran |
Definisi |
Konsistensi hasil jika mengukur hal yang sama beberapa kali di kondisi yang sama. |
Seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya atau standar. |
Contoh (Flowmeter) |
Jika mengukur aliran 10 L/detik sebanyak 10 kali, hasilnya 9,98, 9,99, 10,01 L. Ini menunjukkan repeatability tinggi. |
Jika aliran sebenarnya 10 L/detik, tapi flowmeter menunjukkan 9,8 L/detik, berarti akurasinya rendah. Akurasi tinggi artinya hasil mendekati nilai sebenarnya. |
Kesimpulannya, akurasi bagus belum tentu hasil stabil. Repeatability bagus belum tentu akurat. Keduanya harus baik, ditambah kalibrasi yang tepat, agar alat ukur benar-benar dapat dipercaya.
Pilih flowmeter sesuai kebutuhan. Akurasi tinggi bagus, tapi harga juga naik. Untuk sekadar memantau air PDAM cukup akurasi standar, tapi untuk proses kimia presisi, akurasi tinggi wajib.
3. Cara Menunjukkan Akurasi: Full Scale (%FS) vs. Reading (%Rd)
Dua cara umum menunjukkan akurasi: persentase Full Scale (FS) dan persentase Reading (Rd).

1) Apa Itu Full Scale Accuracy (%FS)?
Dengan %FS, kesalahan dihitung berdasarkan kapasitas maksimum alat. Nilai absolut kesalahan tetap, tapi persentasenya bisa besar jika aliran kecil.

Keunggulan %FS adalah mudah dihitung. Kekurangannya, untuk aliran kecil, kesalahan relatif besar, membuat pengukuran kurang akurat.
2) Apa Itu Reading Accuracy (%Rd)?
Dengan %Rd, kesalahan dihitung berdasarkan nilai pengukuran aktual. Persentase selalu mengikuti angka yang sedang ditampilkan.

%Rd membuat pengukuran aliran kecil lebih akurat dan stabil, cocok untuk aliran yang fluktuatif. Tapi perhitungannya lebih rumit dan di aliran besar, kesalahan bisa meningkat.
4. Konsep yang Sering Tertukar: Linieritas (Linearity) vs Akurasi (Accuracy)
Linieritas (Linearity), yang juga disebut sebagai keteraturan garis lurus, digunakan untuk mengevaluasi seberapa dekat hasil pengukuran perangkat dengan garis lurus teoritis (hubungan ideal antara input dan output). Jika tren output mengikuti garis lurus seiring perubahan input, itu menunjukkan linieritas yang baik.
Akurasi (Accuracy) menekankan seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Perbedaan keduanya adalah akurasi fokus pada ketepatan hasil tunggal, sedangkan linieritas menilai stabilitas dan keteraturan tren perubahan output secara keseluruhan.
Lalu, apa perbedaan antara linieritas dan repeatability (pengulangan)?
Repeatability adalah konsistensi hasil pengukuran berulang pada kondisi yang sama, artinya melihat seberapa dekat hasilnya satu sama lain. Linieritas mengamati apakah tren output berubah secara teratur (mendekati garis lurus teoritis) seiring perubahan input.
Contohnya, jika repeatability adalah ±0.1% FS, artinya deviasi maksimum hasil pengukuran berulang dalam kondisi aliran yang sama tidak melebihi ±0.1%.
Jika linieritas adalah ±0.5% FS, artinya deviasi maksimum antara kurva output dan garis lurus teoritis adalah ±0.5%.
Kesimpulan: Linieritas dan akurasi adalah dua indikator kinerja yang independen. Linieritas yang baik tidak berarti akurasi yang baik, keduanya harus dievaluasi secara terpisah.