Di pasaran, sering kita menemukan label seperti food-grade AISI 304 stainless steel atau medical-grade AISI 316 stainless steel. AISI (American Iron and Steel Institute) adalah organisasi yang menetapkan standar klasifikasi baja dan stainless steel secara internasional. Sistem kode AISI memudahkan produsen, insinyur, dan pengguna untuk mengidentifikasi komposisi, sifat, dan aplikasi baja berdasarkan nomor seri tertentu.
Seri AISI |
Karakteristik |
Contoh Aplikasi |
200 series |
Berbasis mangan, lebih ekonomis |
Peralatan dapur ringan, dekorasi |
300 series |
Austenitic, non-magnetik, tahan korosi tinggi |
304: dapur & furnitur; 316: industri kimia & kelautan |
400 series |
Ferritic / Martensitic, magnetik, bisa dikeraskan |
410, 420, 440: pisau, alat bedah |
600 series / PH |
Super alloy, tahan suhu tinggi |
Industri aerospace & aplikasi khusus |
Contoh AISI yang umum:
• AISI 304 (18-8): 18% kromium, 8% nikel → tahan korosi tinggi, permukaan mudah dipoles, banyak digunakan di peralatan dapur, furnitur, dan food-grade applications.
• AISI 316 (18-10 + 2% Mo): 16% kromium, 10% nikel, 2% molibdenum → ketahanan korosi lebih tinggi, cocok untuk struktur laut, kapal, dan lingkungan kimia.
• AISI 440: Kekerasan tertinggi, tetapi ketahanan korosi lebih rendah → cocok untuk pisau premium dan instrumen bedah.
*Catatan: Pemilihan grade stainless steel tidak hanya berdasarkan angka lebih tinggi atau label food-grade/medical-grade, tetapi harus menyesuaikan kebutuhan seperti ketahanan korosi dan kekerasan.