author
Bobby Brown
Perbarui 2021-04-26
Memahami Output Arus Analog: Range, Kompatibilitas, dan Solusi Masalah Penerimaan Sinyal

Ringkasan

  • Output analog memberikan kuantitas fisik yang berkelanjutan, menawarkan kesederhanaan dan respons cepat, sehingga ideal untuk feedback pada sistem kecil.
  • Output arus analog bervariasi dalam rentang, sehingga perlu dilakukan pengecekan kecocokan antar perangkat.
  • Masalah seperti kesalahan penginderaan dan suplai arus yang tidak mencukupi dapat memengaruhi komunikasi, yang memerlukan kalibrasi dan manajemen daya yang hati-hati.

Daftar isi


1. Output Analog

Output analog merujuk pada keluaran sistem yang berupa kuantitas fisik yang terus berubah, seperti tegangan dan kecepatan. Keuntungan utamanya termasuk operasi yang intuitif, mudah digunakan, dan waktu respons yang lebih cepat, sehingga cocok untuk sistem kecil dalam memberikan umpan balik informasi. Output analog menggunakan kuantitas fisik elektronik tertentu, memungkinkan troubleshooting yang mudah dengan multimeter. Meski demikian, metode komunikasi ini memerlukan kabel satu-ke-satu ke perangkat terminal, yang bisa menjadi kelemahan pada sistem yang lebih besar karena jumlah port yang lebih banyak.

 

2. Output Arus Analog

Output arus analog menggunakan arus yang diukur dalam satuan miliampere (mA), dengan rentang umum seperti 0-20mA, 4-20mA, dan 0-24mA. Perbedaan rentang ini dapat menyebabkan masalah kompatibilitas, sehingga perlu memastikan rentang yang sesuai sebelum digunakan.
 
Output Arus Analog (mA, laju aliran)
Sinyal 4-20mA adalah standar dalam transmisi sinyal analog, di mana rentang output 4 hingga 20mA sesuai dengan nilai fisik yang diukur, seperti laju aliran, tekanan, dan kecepatan. Sebagai contoh, untuk laju aliran sesaat, 4mA mungkin sesuai dengan aliran 40 liter per menit (Lpm), sedangkan 20mA sesuai dengan 200 Lpm. Hal ini menunjukkan hubungan linier antara sinyal dan kuantitas fisik yang diukur.
Sebagai metode komunikasi standar di sektor industri, output arus analog hanya menentukan kuantitas fisik yang dihasilkan, namun tidak menentukan aspek lain seperti kebutuhan daya eksternal atau apakah sensor mengeluarkan arus secara langsung.

3. Masalah Penerimaan Sinyal

1 ) Kesalahan Sensing

Perbedaan bisa terjadi ketika output, seperti 4.000, tidak sesuai dengan kemampuan penerima untuk membedakan, misalnya, antara 4.0 dan 4.1, yang menyebabkan ketidakcocokan dalam angka desimal. Pengiriman dan penerimaan harus akurat agar pengukuran dapat bermakna. Kondisi lapangan yang berbeda dapat menyebabkan penyimpangan hasil, sehingga diperlukan penyesuaian nilai output dengan fitur fine-tuning.
 

2 ) Solusi Masalah Penyesuaian Arus

Output Arus Analog (mA, laju aliran)
Jika impedansi rangkaian terlalu tinggi dan mencegah penyesuaian arus yang diharapkan, masalah ini dapat diatasi dengan meningkatkan tegangan suplai atau mengurangi impedansi.
 

3 ) Suplai Arus Tidak Cukup yang Menyebabkan Gangguan Komunikasi

Ketika banyak perangkat berbagi sumber daya yang sama, suplai arus yang tidak mencukupi dapat menyebabkan komunikasi yang tidak optimal, bahkan kegagalan sensor.
 
[1]

Referensi

  1. ^ wikipedia - Analogue electronics
Anda Mungkin Juga Tertarik
Artikel Terkait

Hubungi Kami